Teknik Pengelasan
Mengelas adalah salah satu cara menyambung dua bagian logam ara perrnanen dengan menggunakan tenaga panas. Tenaga panas ini diperlukan untuk mencairkan bahan dasar yang akan disambung dan kawat las sebagai bahan pengisi. Setelah dingin dan membeku, terbentuklah ikatan yang kuat dan permanen.
Dalam konstruksi yang rnenggunakan bahan baku logam. hampir sebagian besar sambungan-sambungannya dikerjakan dengan cara pengelasan. Sebab dengan cara ini dapat diperoleh sambungan yang lebih kuat dan lebih ringan dibanding dengan keling. Di samping itu, proses pembuatannya lebih sederhana.
Dewasa ini teknologi pengelasan telah berkembang begitu pesat lebih dan 40 Jenis pengelasan telah dikenal orang dan digunakan dalam praktek penyambungan logam. Karena begitu banyaknya jenisjenis pengelasan maka dibuatlah kiasifikasi. Menurut cara pelaksanaan sambungannya, proses pengelasan dikiasifikasikan menjadi:
(1) las lumer (las cair)
(2) las tahanan listrik
(3) solder atau brazing
A. LAS LUMER (LAS CAIR)
Pada proses las cair bahan dasar dan kawat las dipanaskan hingga keduanya mencair dan berpadu satu sama lain. Untuk jenis-jenis sambungan tertentu las cair ini kadang-kadang tidak diperlukan kawat las, sehingga yang dicairkan hanyalah bagian bahan dasar yang akan disambungkan saja.
Cara Pengelasan yang termasuk las cair
1. Las gas
Las gas adalah cara pengelasan di mana panas yang digunakan untuk pengelasan diperoleh dan nyala api pembakaran bahan bakar gas dengan oksigen (zat asam).
Bahan bakar gas yang biasa digunakan pada pengelasan gas adalah gas asetilin (gas karbit). Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan suhu terlalu tinggi digunakan jenis gas lain, misalnya propan, gas alam (methan) dan LPG(Liquid
Petroleum Gas). Gas-gas tersebut mempunyai nilai panas yang lebih rendah dari gas asetilin.
Bahan bakar gas yang biasa digunakan pada pengelasan gas adalah gas asetilin (gas karbit). Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan suhu terlalu tinggi digunakan jenis gas lain, misalnya propan, gas alam (methan) dan LPG(Liquid
Petroleum Gas). Gas-gas tersebut mempunyai nilai panas yang lebih rendah dari gas asetilin.
Las gas yang menggunakan bahan bakar asetilin lebih populer disebut las asetilin atau las oksi-asetilin atau las karbit.
Las asetilin (las karbit) adalah cara pengelasan dengan menggunakan nyala api yang didapat dari pembakaran gas asetilin dan oksigen (zat asam).
Seperti halnya cara pengelasan yang lain, las asetilin digunakan untuk menyambung dua bagian logam secara permanen. Dalam penyambngan dua logam ini, dapat dilakukan tanpa bahan pengisi atau dengan tambahan bahan pengisi. Hal ini bergantung pada ketebalan pelat yang disambungkan dan jenis sambungan yang diinginkan.
Selain digunakan untuk menyambung dan menyolder, las asetilin dipaki juga untuk pemotongan logam. Untuk pengelasan (menyambung) digunakan pembakar (torch), sedangkan untuk memotong logam digunakan pembakar pemotong (cutting torch).
2. Las listrik
Las listrik atau las busur adalah cara pengelasan dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panasnya. Beberapa macam proses las yang termasuk pada kelompok las listrik adalah :
a.Las listrik elektroda karbon
b.Las listrik dengan elektroda berselaput
c.Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas)
d.Las listrik MIG (Metal Inert Gas)
e.Las listrik busur rendam (Submerged)
B. LAS TAHANAN LISTRIK
Las tahanan listrik adalah cara pengelasan dengan menggunakan tahanan (hambatan) listrik yang terjadi antara dua bagian logam yang akan disambungkan. Cara pengelasan ini digunakan pada las titik, las tekan atau las roll.
C. SOLDER ATAU BRAZING
Penyolderan adalah cara penyambungan logam dibawah pengaruh penyaluran panas dengan bantuan logam menyambung (solder) yang mempunyai titik lebur lebih rendah daripada logam yang akan disambingkan. Pada proses solder atau brazing, hanya bahan penyambungannya saja yang dicairkan, sedang bahan dasarnya dipanaskan sampai suhu cair bahan penyambungan tersebut.
Sebagai alat pemanas untuk penyolderan ini dapat digunakan pipa hembus, pemanas listrik, atau alat pembakar yang biasa digunakan dalam las gas (las asetilin). Pelapisan permukaan (mempertebal permukaan) termasuk juga proses pengelasan, bahan pelapis yang dilapiskan pada permukaan benda dapat berupa kawat las atau serbuk las.
Dari beberapa cara pengelasan yang disebutkan di atas, yang akan dibahas lebih mendalam pada buku ini adalah:
1.Las gas, lebih khusus lagi las asetilin, termasuk cara pemotongan dengan las asetilin dan brazing.
2.Las listrik, khususnya las listrik dengan elektroda berselaput.
Kedua cara pengelasan ini lebih luas pemakainya, mudah penggunaannya, dan relatif murah peralatannya dibanding cara pengelasan lain.
0 komentar:
Posting Komentar